π
Semua yang tertulis disini, semuanya tentang kamu.
Minggu, 20 April 2025
selamat, walau terlambat
Senin, 31 Oktober 2022
Selesai
"Ini Aku,Penciptamu
Kamu, ceritaku..
Kita yang tak pernah jadi,
Di duniaku maupun duniamu "
Dua sudut bibirnya terangkat bersamaan dengan matanya yang melengkung bak bulan sabit.
Indah.
Puisi tadi buatan Naya, yang di pasang diam-diam oleh sahabatnya.
β Kenapa? β
Mendengar itu, Naya refleks menggeser tubuhnya begitu ada Pria jangkung berdiri disebelahnya.
β Padahal dia yang nulis, kenapa ga bisa nyatu??β
β Kan alasan nulis biar bisa nyatuin yang ga bisa disatuin β
Pria itu terus mengoceh dengan tatapan lurus ke mading.
β Kenapa Ca.na.ya??β Tanya pria itu menatap Naya tepat di kedua matanya.
β Kenapa nggak di satuin aja??β Tanya nya lagi dengan senyum di wajahnya.
Sialβ¦.
Kenapa semesta mengabulkan do'a nya hari ini.
β Apa kabar??β Tanya Arfan mengulurkan tangannya.
Semenit berlalu, tak ada sambutan dari Naya.
Tersenyum kikuk, Arfan menarik kembali tangannya.
Dan Siapa saja tolong sadarkan CaNaya sekarang. Dia masih betah memandang wajah orang yang entah sudah berapa puluh purnama tak ia lihat itu.
β Ini tulisan kamu kan??β Tanya Arfan menunjuk kertas di mading
" Gaya tulisanmu ga pernah berubah ya β
β Tokohnya juga β
β Masih sama kan ??β Tanya nya
Naya masih tenggelam dalam pikirannya sendiri.
β Masih saya kan ??β Tanya Arfan sukses menyadarkan Naya.
β Hah??β Naya
β Hehe β tawa arfan.
β Apa kabar ??β Tanya Arfan kembali mengulurkan tangannya.
β Ga baik β jawab Naya Jujur.
β Maaf ya. Ternyata saya se-brengsek itu β Arfan
Naya melepas uluran tangannya , begitu juga arfan.
β Saya baca semua tulisan kamu, Nay β jelas arfan.
Jangan Tanya Naya. Dia ga tau harus bilang apa sekarang.
β Ternyata kamu se-terluka itu β
β Enam tahun ini, saya ngikutin semua tulisan kamu β
β Makasih udah nulis Se-indah itu, Naya β
β Maaf juga tentang kita, yang ternyata belum pernah selesai buat kamuβ kata Arfan.
Naya diam, menatap lurus ke manik hitam legam milik Arfan.
β Kebetulan tadi saya lihat kamu β
β Ga tau berapa kali saya narik kaki saya buat pergi."
" Tapi hati saya maksa buat nemuin kamu β
β Saya ga tau Nay.β
β Kayaknya saya harus ngomong ini sekarangβ
β Emang sih yang bakalan saya omongin ini ga bakal ngeubah apapun. Dulu ataupun sekarangβ
β Saya akuin saya emang brengsek nay. Saya pergi gitu aja, nggak bilang apaΒ². Saya pergi dan ninggalin banyak tanya buat kamu."
β Sekarang saya mau jawab semuanya. Ini bukan bentuk pembelaan diri saya ke kamu."
" Kamu percaya atau enggak. Waktu itu saya benarΒ² sayang sama kamu"
Itu dulu.
" Saya pergi, nyari yang ga bisa saya dapetin di kamu."
" Dan Saya dapetin yang saya cari di diri orang lain"
" Saya ga bisa ngancurin kamu "
" Itu alasan saya pergi " jelas Arfan.
" Tapi kamu udah ngancurin saya Arfan." Batin Naya
" Obrolan ini ga bakalan ngubah apapun memang"
" Tapi saya mau kamu tau ini."
β Saya kehilangan kontak kamu. Waktu itu saya pikir, mungkin ini yang terbaik. "
" Sampai dimana saya nemuin tulisan kamu dan saya baca. "
" Saya dapat dari Aca " katanya
Aca, teman Naya dan juga Arfan.
Hening..
β Tulisan kamu itu, semuanya buat saya kan ??β tanya arfan penuh percaya diri.
β Iya β Jawab Naya.
Semua tulisannya memang tentang pria didepannya ini.
Alasannya menulis juga Arfan.
Di tangan seoarang penulis, cinta yang tak terbalas hanya akan berakhir menjadi sebuah puisi. Menjelma sebagai untaian kisah yang kelak akan ditertawai.
Di tangan seorang penulis, dia yang menurutnya berpengaruh akan selalu ada di tiap tulisannya. Entah itu dengan cara diindahkan dalam naungan diksi atau hanya dibuat sebagai pengingat akan luka.
βSetiap kamu nanya Kamu apa kabar?? saya selalu jawab saya baik-baik saja β
β Setiap kamu nanya Kapan kamu baca tulisan ini,saya selalu jawab, Saya selalu baca β
β Saya selalu pengin ninggalin jejak komentar disemua tulisan kamu, cuman saya takut β
β Saya takut ngancurin kamu lagiβ
β Saya tahu kamu berusaha buat lupaβ
β Sekarang ini juga, saya minta maaf karena ada disiniβ
β Nayaaβ panggil Arfan
Naya mengangkat satu alisnya, bertanya dengan raut wajahnya " kenapa? "
" Kamu maafin saya kan?" Tanya Arfan
" Kamu baca semua tulisan saya Kan?" Tanya Naya
" Iya " jawab Arfan.
" Ga ada satupun kata benci disana Arfan. " Jelas Naya
Untuk kedua kalinya, jantung Arfan serasa terjun bebas dari tempatnya. Hatinya ngilu mendengar apa yang di ucapkan Naya barusan.
β Sayang β
Suara itu mengganggu atensi keduanya. Baik Naya maupun Arfan menoleh ke arah sumber suara.
β Ijazahku besok baru bisa di ambil β kata wanita cantik yang tangannya kini terlingkar di lengan Arfan.
β Ohh iya. Sekarang balik aja ??β Tanya arfan
β Iya β jawab Wanita itu
β Ini siapa??β Tanya nya lagi melihat Naya.
β Canaya β Jawab Arfan.
β Canaya ?? Ca.na.ya yang tulisannya sering kita baca sayang ??β Tanya wanita itu antusias.
β Iyaa β jawab arfan.
β Astagaaaa. β seru wanita itu melepaskan rangkulan tangannya.
β Shania β katanya mengulurkan tangan ke Naya.
Dengan ragu-ragu Naya menerima uluran tangan itu.
β Shania Canaya β balas Naya
β Shania juga ??β Tanya Shania.
β Iya β jawab Naya.
β Waaaah nama kita sama β seru Shania.
Naya hanya bisa tersenyum.
Dunia benar-benar mempermainkannya hari ini.
β Aku sama Arfan suka baca tulisan kamu lohβ Jelas Shania
β Arfan sih yang suka baca , sampe aku lihat dan ikutan suka juga β lanjutnya.
β Makasih :) β balas Naya.
β Iya β
β Canaya, tokoh Kamu di tulisan kamu itu siapa??β Tanya Shania
β Gapapa kalo ga di jawab, aku cuman penasaran aja. Dari dulu pengen nanya ke kamu secara langsung kalo ketemu."
" Aku nanya di dm ga pernah di readβ kata Shania cemberut.
Naya Cuman senyum.
β Privacy , gapapa kan ??β Naya
β Iya gapapa. Ini deh, jawab ya β Shania.
β Tokoh kamu dan semua tulisan kamu itu nyata? Atau hanya fiksi ??β Tanya Shania benar-benar penasaran.
β Nyata β jawab Naya mantap.
β Serius sampe sekarang kamu belum bisa nyelesainNya??β Tanya Shania.
β Udah, shan β jawab Naya.
β Serius ??β seru Shania , naya tersenyum.
" Iya. β jawab naya.
β Kok belum ada notif nya??β Tanya Shania sembari membuka Blog naya.
β Belum sempat di tulis β jawab Naya.
β Aku tunggu ya.β
β Arfan juga pasti penasaran. Iya kan ??β Shania.
β Iya β jawab arfan
β Iya. Di tunggu ya β kata Naya.
Ketiganya berakhir berbincang di salah satu Caffe dekat kampus sampai menjelang Malam.
β Hujan nya bakalan lama deh sayang β kata Naya
β Mau pulang sekarang aja ?β Tanya arfan.
β Naya gimana??β Tanya Shania.
β Gapapa. Saya juga masih nungguin kelas teman saya selesai β
Bohong. Canaya berbohong.
β Waahhh kelas malam ya β Shania.
β Yaudah kalo gitu. Naya, aku sama arfan duluan ya β pamitnya.
β Iya β
β Hati-hati di jalan β kata Naya.
β Iya. β
β Kita duluan Nay β pamit Arfan.
β Iya β Naya
Naya menyaksikan sepasang kekasih itu menerobos hujan dengan luka di hatinya yang semakin menganga.
Derasnya hujan rupanya tak bisa meredam gemuruh di dadanya. Turunnya hujan juga tak bisa menyamarkan air mata yang jatuh dari pelupuk matanya.
Hujan masih tak tahu kapan berhentinya. Tapi naya harus mengakhiri ceritanya disini. Dia harus memaksa dirinya untuk menyudahi kisah tragis cinta pertamanya ini.
" Seandainya, saat ini kamu tak ada, Luka tak mendekati diksiku hari ini." Gumam Naya melihat selembar undangan yang diberikan Shania tadi untuknya. Itu undangan pernikahan Arfan dan Shania. Acaranya Minggu depan.
Sungguh, Tuhan mengabulkan Do'a nya hari ini. Benar-benar menjawab semua pertanyaan nya, dan menyelesaikan semuanya, ceritanya.
................................°°°°°°°°°....................................
Hari ini Canaya menyempatkan hadir di acara pernikahan Arfan dan Shania.
Sungguh kisah cinta yang tragis. Naya pikir cerita seperti ini hanya akan dia baca dari kisah dan cerita orang lain. Tapi sekarang dia harus menuliskannya besok, sebagai kisahnya sendiri.
Haha..
β Selamat ya β kata Naya tulus kepada sepasang pengantin dihadapannya.
β Makasih Canaya β balas Shania penuh haru.
Shania, menarik Naya dalam pelukannya. Arfan disebelahnya hanya bisa melihat wajah Cantik naya yang memandangnya.
β Selamat Ar β kata naya tak bersuara.
β Makasih β balas Arfan.
β ini hadiah dari saya. Kumpulan tulisan saya di Blog β
β Disitu juga ada tulisan yang belum pernah saya Post sebelumnya. Semoga bisa diterimaβ kata naya memberikan Paperbag berisi bukunya.
Shania menerimanya dengan penuh suka cita. Dilihat dari segi manapun, buku ini pasti akan di terbitkan. terlebih lagi disana tertera nama perusahaan penerbit yang Shania tahu.
" Udah di terbitin Canaya??β Tanya Shania
β Iya β jawab Naya tersenyum
Lagi, Shania menariknya kedalam pelukan.
β Selamat Yaaaa. Aku turut bahagia Canaya β
β Ini berarti banget. Aku bakal pamerin ke orang-orang kalo aku orang pertama yang punya buku iniβ kata Shania.
Naya cuman ketawa mendengar ucapan Shania.
β Ehhh tulisin dong quotes disini, sama ttd β minta Shania.
Naya mengambilnya kemudian mengeluarkan pena dari tasnya.
Aku pernah meminjam namamu dalam goresan penaku,
Ku rangkai kisah indah yang penuh dengan makna tanpa kepura-kepuraan.
Tapi ku hapus lagi.
Kamu tahu kenapa??
karena aku yakin semua itu tidak akan menjadi nyata.
Sama seperti kita.
Ca.na.ya
end.